Setelah Masimilliano Allegri memutuskan tidak melanjutkan masa baktinya di Juventus, kesebelasan juara Serie A ini terus dikaitkan dengan sejumlah pelatih. Namun, baru-baru ini kandidat pelatih Si Nyonya Tua mengerucut pada satu nama, yakni Maurizio Sarri. Kehadiran Sarri di kubu Juventus disebut akan menjadi kunci untuk memenangi ajang Liga Champions.
Sarri saat ini memang masih berstatus sebagai manajer Chelsea. Musim lalu ia berhasil membawa timnya menjuarai ajang Liga Europa, sekaligus menjadi trofi pertamanya sepanjang berkarier sebagai pelatih di sepak bola.
Dengan sudah memiliki Cristiano Ronaldo di klub, Sarri disebut-sebut bisa melengkapi puzzle yang hilang di kubu Bianconeri. Hal itu diungkapkan oleh eks pemain Juve, Momo Sissoko.
“Waktu yang akan membuktikan apakah Juventus pantas menjuarai ajang Liga Champions. Saya kira mereka telah siap untuk itu, dan kita tunggu saja musim depan apakah mereka mampu, tetapi saya yakin mereka mampu,” ujar Sissoko dikutip dari Football Italia.
“Sarri bisa memberikan faktor ekstra, termasuk gaya permainan. Pastinya mereka sudah siap untuk Liga Champions musim depan.”
Andai Sarri pindah ke Juventus, fans Napoli mulai menudingnya sebagai pengkhianat. Bahkan beberapa mantan anak asuh Sarri di Napoli pun sudah menanggapi rumor tersebut. Namun, setelah muncul pernyataan tersebut Maurizio Sarri langsung menegaskan bahwa dia sama sekali tidak akan menjadi pengkhianat untuk siapapun termasuk Napoli.
Menurut Sarri, pindah ke klub Rival merupakan hal yang wajar dalam sepak bola. Apalagi kepindahan ini bukanlah secara langsung. Seperti diketahui, musim lalu Sarri terlebih dahulu menjadi manajer Chelsea setelah memutuskan meninggalkan Napoli.
“Siapa yang pengkhianat? Seseorang yang tidak bisa memegang janjinya. Itu adalah orang yang telah melakukan perseden untuk tujuan personal,” ujar Sarri dikutip Football Italia.
“Oleh karena itu, saya lebih menyukai bagian depan jersey, yang mana terdapat lambang klub. Pada bagian belakang terpampang nama pemain, itu kurag menarik buat saya.”
“Banyak pemain yang memutuskan hijrah dari klub Milan satu ke lainnya. Sebaiknya memang tidak secara langsung, namun dalam perjalanan karier hal tersebut mungkin saja terjadi,” kata pria berumur 60 tahun tersebut.
Pindah ke Klub Rival Wajar, Conte Buktikan dengan Jadi Pelatih Inter
Terlepas dari rumor Maurizio Sarri yang bakal menukangi Juventus musim depan, ada satu yang sudah pasti, yakni Inter Milan akan ditangani oleh Antonio Conte. Hal ini pun sontak memancing tanggapan dari para fans Juventus, yang mana sebelumnya Conte pernah menjadi allenatore di kubu Si Nyonya Tua.
Conte sendiri sedang menganggur saat Luciano Spalletti didepak dari kursi pelatih Inter. Meski Inter dan Juve memiliki sejarah rivalitas yang sengit di Italia, namun itu tak menghalangi Conte untuk tetap mengambil tawaran tersebut.
“Hal yang biasa ketika kita bekerja di klub yang berbeda. Saya sudah tidak sabar bisa mengantarkan Inter ke tempat yang seharusnya mereka dapat. Fans memberikan harapan besar dan mereka akan mendukung tim sebaik mungkin,” ujar Conte.
“Saya harus bekerja keras karena itulah kebiasaan saya. Kehadiran (Beppe) Marotta membantu saya di sini karena itu menegaskan bahwa mereka benar-benar serius,” kata pelatih yang juga sempat menjadi manajer Chelsea selama dua musim itu.
Klub Papan Atas Saling Jegal Memperebutkan Pemain
Persaingan antara klub papan atas bukan hanya terjadi dari kursi pelatih saja, mengingat beberapa tim raksasa Italia memang baru saja kehilangan pelatih mereka di akhir musim ini. Namun yang tak kalah menarik adalah perebutan pemain di bursa transfer yang baru-baru ini melibatkan Inter dan Napoli.
Sejak bursa transfer musim panas dibuka, santer diberitakan bahwa Romelu Lukaku menjadi incaran Inter Milan. Namun ternyata Napoli juga ingin mendapatkan bintang Timnas Belgia tersebut dari Manchester United.
Setelah tak kunjung berhasil menunjukkan performa terbaiknya di United, Lukaku memang disebut-sebut akan meninggalkan Setan Merah. Apalagi setelah Inter Milan resmi ditangani Antonio Conte, pelatih yang sempat mengincar Lukaku saat masih menukangi Chelsea dua musim lalu.
Akan tetapi tampaknya upaya Inter untuk mendatangkan Lukaku akan terganjal oleh keinginan Napoli. Klub besutan Carlo Ancelotti itu bahkan kabarnya siap menawarkan gaji lebih tinggi untuk Lukaku.
Awalnya Inter diklaim bersedia menggaji mantan penyerang Everton itu sebesar 8 juta euro per musim. Kemudian Napoli mencoba menggodanya dengan nominal yang lebih besar yakni 10 juta euro. Kendati demikian, tawaran kedua klub tersebut sebenarnya masih di bawah gaji Lukaku sekarang di MU yang mencapai 11 juta euro per musim.
Meski demikian, tampaknya gaji tidak akan menjadi masalah utama apabila Lukaku meninggalkan Manchester United. Sebab selama ini ia berkali-kali mengatakan tertarik untuk bermain di Serie A. Di sisi lain, kondisinya di MU juga sedang kurang baik. Sejak Ole Gunnar Solskjaer menjadi manajer Setan Merah, Lukaku mulai kehilangan menit bermainnya. Ditambah lagi ketajamannya juga menurun, dengan hanya mencetak 15 gol dari 45 pertandingan di semua ajang untuk United musim lalu.
Apakah Napoli mampu menjegal Inter dalam upaya mendapatkan Lukaku? Menarik untuk ditunggu karena seperti diketahui kedua kesebelasan akan sama-sama bermain di Liga Champions musim depan, sementara MU harus rela berkompetisi di Liga Europa setelah finish di peringkat enam.
Ikuti terus info bola dan taruhan Serie A hanya di SBOBET.
●●●
Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita SEPAK BOLA dan informasi pasaran taruhan
Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan