Saat musim sepak bola Eropa memasuki akhir, kisah kebangkitan Barcelona yang luar biasa menuju puncak La Liga menjadi sesuatu yang epik dalam sejarah olahraga. Musim ini penuh dengan ujian dan masalah finansial, dengan banyak dunia menyadari kesulitan klub dalam pasar transfer.
Mungkin bukanlah penampilan paling spektakuler mereka dalam meraih gelar La Liga, tetapi semuanya dianggap cukup. Mereka bukanlah tim dengan pencetak gol terbanyak (65), karena Real Madrid berhasil mencetak lebih banyak gol (70), tetapi mereka bisa dikatakan sebagai unit pertahanan terbaik di Spanyol (15) dan hal itu telah membawa mereka meraih gelar juara.
Sekarang, SBOTOP menelisik berbagai alasan mengapa Barcelona sukses memenangkan gelar La Liga 2022/2023.
1.PELATIH YANG JADI PEMIMPIN LUAR BIASA
Hal pertama dalam kesuksesan Barcelona ditorehkan oleh kepemimpinan seorang Xavi. Di lingkungan di mana pengalaman sering kali mengungguli bakat, Xavi terbukti menjadi pengecualian dengan pengalaman melatih yang sedikit.
Pendekatan strategisnya dalam permainan, dipadukan dengan pemahamannya yang mendalam tentang dinamika Barcelona, muncul sebagai poros dari penampilan spektakuler tim. Meskipun terjebak dalam sejarah klub, Xavi tetap teguh karena pernah menjadi kapten tim.
Dia berani menghadapi masalah dan membawa raksasa Catalan melalui musim yang penuh tantangan. Cintanya terhadap klub dan komitmennya menunjukkan keteguhan, menjadi pusat kekompakan para pemainnya.
Keyakinannya terhadap kemampuan para pemain adalah bagian integral dari musim yang sukses. Dia menunjukkan kepercayaan besar pada pemain seperti Ousmane Dembele, meningkatkan kepercayaan dirinya dan memungkinkan untuk berkembang. Dia juga percaya pada bek muda berbakat seperti Alejandro Balde, yang menjadi bagian terpenting di sisi pertahanan.
Legenda yang beralih menjadi pelatih ini terbukti menjadi sosok penting dalam mengubah raksasa Catalan menjadi kekuatan yang tak terhentikan.
2.PERTAHANAN TERBAIK
Bagian penting dalam kesuksesan Barcelona adalah penguatan di lini pertahanan. Perekrutan Jules Kounde, Marcos Alonso, dan Andreas Christensen menandakan era baru di lini belakang, ‘tembok’ tangguh yang terbukti tidak bisa ditembus oleh banyak pemain lawan.
Pertahanan Barcelona, yang sebelumnya dipandang sebagai celah besar, muncul sebagai ‘benteng terbaik’ musim ini. Setiap tambahan baru di garis pertahanan membawa perpaduan unik antara bakat, pengalaman, dan tekad. Alonso dan Kounde menambahkan dimensi baru pada taktik pertahanan tim.
Singkatnya, musim lalu Barcelona kebobolan 38 gol dalam 38 pertandingan La Liga, rata-rata satu gol per pertandingan. Musim ini, mereka telah memainkan 35 pertandingan dan hanya kebobolan 15 gol.
Sosok tak tergantikan adalah Andreas Christensen. Bek asal Denmark itu sangat padu dengan taktis Barcelona bersama Ronald Araujo. Keduanya menjadi pilihan pertama Xavi di jantung pertahanan, menunjukkan pemahaman yang luar biasa tentang di sisi permainan.
Sementara itu, Jules Kounde mengambil peran baru sebagai bek kanan, beradaptasi dengan posisi barunya dengan mulus yang mengejutkan sekaligus mengagumkan. Dan kemunculan Alejandro Balde sebagai penerus Jordi Alba di pos kiri pertahanan sangat fenomenal.
3.KIPER JADI PEMAIN TERBAIK
Kiper utama Barcelona, Marc-Andre ter Stegen, sungguh luar biasa. Pemain asal Jerman ini menunjukkan tingkat ketepatan dan ketenangan yang memukau.
Konsistensinya menjadi landasan kuat dalam pertahanan Barcelona, dan kemampuannya yang unik dalam menggagalkan ancaman bahaya, bahkan yang paling berbahaya sekalipun, menjadi pembeda. Dengan hanya kebobolan 15 gol dari 35 pertandingan, Ter Stegen menjadi ‘tembok akhir’ yang sulit ditembus.
Ia juga memberikan 25 kali clean sheet, menjadi angka terbaik bagi raksasa Catalan. Bukan sekadar barisan pertahanan terakhir, Ter Stegen adalah pondasi skuat untuk membentuk kualitas pertahanan.
4.PARA VETERAN DIGANTIKAN PEMAIN MUDA
Faktor penting lain dalam kesuksesan Barcelona adalah manajemen yang lunak namun tegas terhadap para pemain berpengalaman. Xavi, yang mengambil peran sebagai pelatih, harus mengambil keputusan sulit tentang peran Gerard Pique, Sergio Busquets, dan Jordi Alba.
Pique mengumumkan pensiunnya pada bulan November dan hanya membuat empat kali penampilan sebagai starter di La Liga sepanjang musim 2022/2023. Keputusan ini diambil karena sang bek merasa bahwa perannya semakin berkurang di dalam skuat.
Sementara itu, Jordi Alba melihat perannya berkurang musim ini karena kemunculan Alejandro Balde. Bintang muda berusia 19 tahun ini meninggalkan kesan yang luar biasa dan siap melanjutkan tigas di sisi kiri lapangan.
Pemain veteran ketiga, Sergio Busquets, mengumumkan keputusannya untuk berpisah dengan Barcelona setelah kontraknya berakhir. Xavi pun menghormati pilihan Busquets.
Transisi semacam ini bukan berarti tanpa tantangan. Namun, penanganannya membuat sesuatu ke arah positif.
5.KONSISTENSI LEWANDOWSKI
Robert Lewandowski bukanlah Lionel Messi, tetapi kualitasnya di lini depan tidak bisa diremehkan. Kedatangan bintang Polandia ini dari Bayern Munich disambut dengan keraguan karena usia. Namun, Lewandowski langsung membungkam orang-orang yang skeptis dengan mencetak gol demi gol.
Dilengkapi dengan kemampuan dan pengalaman, Lewandowski langsung menjadi poros serangan. Kontribusi 22 gol-nya di La Liga (lebih dari 30% dari total gol tim) berperan penting dalam membawa tim ke puncak klasemen.
Kontribusi dengan mencetak 32 gol dalam 43 pertandingan di semua kompetisi menggambarkan dampak luar biasa. Tanpa Lewandowski, sepertinya Barcelona tidak bisa bersaing lebih jauh.
Kedatangan seorang Robert Lewandowski ke tim bukan hanya sekadar transfer pemain bintang, tapi adalah langkah pertama untuk ke tangga juara.
●●●
Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita SEPAK BOLA dan informasi pasaran taruhan
Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan